minggu 16 september 00:50 waktu yang ditunjukan "sinar" sang komputerku tercinta sekarang. rasanya masih enggan tuk bersua dengan sang kasur. pengen nulis tapi ga tau mo nulis apaan. hehehe.
hmm, mau cerita tentang derita sang pegawai negeri berseragam abu kecoklatan yang biasa mangkal dipinggir jalan aja ah - polisi. hehehe...
selasa kemarin, tepatnya 4 september 2007, seperti biasa aku berangkat kekampus untuk memperoleh sedikit ilmu dan membuang banyak uang karena mesti berangkat kekampus yang letaknya ujung ke ujung. hari itu aku naik bis eksplor - bis "pribadi" cimahi jatinangor yang ngetemnya disebelah rumah. semuanya berjalan seperti biasanya. biasa dan membosankan. hingga tiba saat sang bis masuk ke dalam jalan tol, dibawah jembatan tol bis eksplorku berhenti sejenak untuk menaiki seorang penumpang gelap yang rela menantikan bis eksplor di tempat yang mungkin tidak disadari sangat membahayakan nyawanya.
setelah beberapa saat bis eksplorku melaju, tiba2 dari arah belakang terdengar bunyi suara sirine yang suaranya terdengar ogah2an karena dimakan usia. cuek dan acuhkan saja suara ga nyaring itu, ucapku dalam hati. namun tidak lama kemudian bunyi suara sirine tersebut akhirnya berhasil menyita banyak perhatian penumpang bis eksplor yang sarat dengan penumpang. aku pikir orang2 juga merasa terganggu dengan suara sirine butut itu, namun untuk kesekian kalinya tebakanku salah lagi. ternyata suara sirine butut itu adalah suara sirine polisi. dan ternyata juga, polisi itu sedang berusaha menghentikan bis eksplor yang sedang kunaiki ini!
"kepada bis eksplor harap segera menepi" perintah yang terdengar dari mobil polisi dengan suara sirine butut itu terdengar sabar dan berwibawa (wiiii baawaa tooaa)...
beberapa kali pak polisi itu menerikan kalimat itu dengan suara toa-nya yang khas, namun sepertinya sang supir bis eksplor tidak mendengarnya - atau tidak mau mendengar. beliau (supir bis eksplor) tetap saja membawa sang bis melaju cepat menembus abu2 jalan tol yang cukup ramai pada saat itu. kejar-kejaran mobilpun terjadi. tidak seperti difilm2 holywood yang biasanya klo keadaannya seperti ini pasti selalu dibumbui dengan suara cekiiiit, ttteeeeetttt, doooor, duuuaaar, jeeeleeegeeer, namun suasana kejar2an pada saat itu serasa biasa saja bagiku. diriku tetep cool, datar, jelek, dan jomblo...
sempet beberapa kali mahasiswa perempuan cantik lucu dan imut yang kebagian sial untuk duduk bersebelahan denganku memegang tanganku. dari mukanya tersirat reaksi gelisah (bukan geli2 basah) gara2 keadaan mencekam itu. seketika akupun mengeluarkan ekspresi muka yang menenangkan jiwa dengan harapan sang perempuan sial yang terpaksa duduk disebelaku dan merasa ketakutan itu akan memperoleh ketenangan sesudahnya. namun seperti biasa, harapanku tinggallah harapan. sang perempuan itupun tetap saja gelisah. dan bahkan statusnya berubah dari KKDP (ketakutan karena dikejar polisi) menjadi KKDDPP (ketakutan karena duduk disebelah pria penggoda). duh, malangnya perempuan itu. inginku pada waktu itu mengucap "let me be your shoulders" ke dia...
akhirnya bis eksplor itupun menyerah dan menepi. para penumpang banyak yang menggerutu
"huh polisi sialan, pengennya cari duit mulu!" ucap seseorang yang sedang berdiri dilorong bis karena tidak kebagian tempat duduk.
"polisi an**ng!" suara pria dikejauhan.
"polisi gila!" suara yang terdengar kemudian
"dieu gelut jeung aing! tong mentang2 sia polisi! aing wani ka polisi jiga maneh!" ucap pria yang sedang berdiri dideket pintu bis
"duh cowo disebelaku kok ganteng banget yah, aku jadi grogi" ucap si perempuan yang duduk disebelahku didalah hatinya... hmm, no comment..
begitulah kisahnya...
dari kejadian itu, kita bisa tau bagaimana nasib para penegak hukum itu. terkadang sikap untuk melakukan kebenaran tidak selamanya dtanggapi dengan kebenaran juga. polisi itu menilang sang sopir bis memang karena sopir bis tersebut melanggar peraturan "dilarang menaikan dan menurunkan penumpang dijalan tol". namun ternyata tanggapan orang yang melihatnya berbeda-beda. bahkan ada yang bilang tuh polisi cuma pengen duit doank.
"kebenaran memang berat untuk ditegakkan karena sifat kebenaran itu sendiri tidak benar"
Sunday, September 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment