by jacky10
http://natureeducation.wordpress.com/
==========================================================
Hari ini dirumah terlihat lebih beda dari biasanya, adik ipar saya yang sudah bekerja di perusahaan Swasta Nasional sibuk bergosip dengan kakaknya alias mantan pacar saya. Yang digosipkan tidak lain dan tidak bukan tentang besok ada test CPNS di kantor walikota. Hemmm artinya ikut rebutan mau jadi Pegawai Negeri Sipil ceritanya. Peristiwa dirumah ini mengingatkan saya pada suatu obrolan seorang ibu bersama anaknya, yang mana kurang lebih isi obrolannya lebih enak menjadi PNS saja, mendapat gaji tiap bulannya, mendapat tunjangan ini dan itu, menerima uang pensiun dan lucunya lagi “enak kerjanya santai”.Kata enak kerjanya santai membuat saya berfikir bahwasannya inilah kondisi fisikologis para pencari kerja di Indonesia pada umumnya. Mau enak kerja alias santai dan mendapatkan gaji dan santunan pensiun. Kayaknya yang bisa begini pilihan yang tepat adalah menjadi pegawai (PNS).
Dari kondisi ini dapat saya gambarkan bahwa generasi kita sangat rendah sifat kompetitifnya dibandingkan dengan generasi bangsa bangsa lain, giaman mau mau maju generasi bangsa ini jika cara berfikirnya masih konvensional begini apakah mereka tidak menginginkan menjadi bill gate jilid berikutnya yang duit hasil raksasa usahanya tidak bisa dihitung lagi. Tapi apa mau dikata inilah kondisi yang ada, sejak kecil kita sudah terbiasa di doktrin oleh orang tua untuk sekolah yang tinggi agar bisa menjadi pegawai, enak kerjanya masa depan cerah dapat uang pensiunan. Jarang sekali orang tua yang memberi pandangan dan nasehat seperti ini, “Nak sekolah yang pintar agar kelak mampu menjadi usahawan yang kuat dan dapat memberi pekerjaan pada orang lain!”. Jika disisi didikan orang tua seperti ini kondisi serupa tidak jauh berbeda pola didikan di tingkat sekolah. Guru atau Dosen adalah perantara isi buku dengan para siswa, hanya memberi materi pendidikan sesuai kurikulum yang ada persoalan anak didik mendapat kerja atau menjadi apa yahhh urusan merekalahhh…Nahhh apa ini salah yahhh sebenarnya tidak salah, hanya saja hendaknya diera seperti ini seharusnya para siswa siswi diberi stimulan yang mampu membangkitkan jiwa kewirausahaan atau istilah kerennya enterpreneur ( mohon koreksi jika salah), dorongan untuk menjadi jiwa Enterpreneur ini yang terlupakan oleh orang tua dan para pendidik kita.
Baik orang tua maupun para pendidik tidaklah salah sepenuhnya, akan tetapi pola pendidikan kita yang memang settingnya sudah salah. Coba kita cermati iklan-iklan sekolah kejurusan sangat gencar di TV.Saya bilang ini sangat bagus. Karena sekolah kejuruan setidaknya mampu melahirkan para lulusan yang telah dibekali ilmu atau skill untuk ahli di suatu bidang. Nahh ini salah satu modal menjadi seorang usahawan, tinggal dipoles menjadi jiwa usahawan sejati yang tidak goyah pendiriannya. Lain dulu lain sekarang, dahulu namanya sekolah kejuruan seperti STM menjadi anak tiri, jadi yang favorit adalah sekolah SMA yang lebih mempunyai peluang untuk bersaing masuk perguruan tinggi. Nah sekarang lihatlah berapa lulusan SMA/SMU yang kemudian melanjutkan kuliah setelah lulus kuliah hanya menggantungkan keinginannya untuk menjadi pegawai di perusahaan favorit atau menjadi PNS. Hal Ini tentunya menjadi beban pemerintah yang tidak mampu member penddikan yang baik dan peluang kerja yang luas. Kondisi seperti ini pun diperparah banyaknya PHK di perusahaan besar karena tidak mampu bertahan dalam kondisi krisis ekonomi global, sehingga peluang kerja yang sedikitpun akan menjadi rebutan baik yang baru lulus maupun yang baru terkena PHK. Coba bayangkan formasi CPNS di kota saya 350 orang yang akan diterima sedangkan yang mendaftar CPNS mencapai belasan ribu orang, amazing dan menyedihkan bukan.
Dari kondisi seperti ini apakah kita hanya akan selalu bertaruh memperubutkan untuk menjadi PNS yang diperebutkan belasan ribu orang, atau menjadi pegawai diperusahaan besar yang setiap saat bisa terkena gelombang PHK. Mengapa kita tidak mengubah pola fikir kita menjadi jiwa kewirausahaan yang mampu menciptakan lapangan kerja, setidaknya wirausaha yang kita bangun dapat menghidupi keluarga kita syukur-syukur mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Andai kata 1 orang mampu menciptakan lapangan kerja untuk 5 pencari kerja saja niscaya tidak akan ada lagi pengangguran di negeri kita ini.
Saturday, May 2, 2009
Thursday, January 8, 2009
Setahun terbengkalai...
Hay hay… sudah se-TAHUN blog ini ga di update… lama juga ya… maklum kesibukan orang yang baru mau menjadi penganguran… lari kesini, dipanggil kesana, menuju kesana diajak kemari… ya pokoknya banyak bantu2 orang lah,, terutama keluarga (mama, papa, kakak dan adikku) yang semasa kuliah sempat terabaikan karena lebih konsen PACARAN.. hehehe…
beberapa hari yang lalu aku ga sengaja nonton acara MARIO TEGUH – THE GOLDEN WAY di METRO TV. kebetulan topiknya adalah “I can see cleary now”… waktu dulu, aku sempet bingung ama acara ini, karena omongan si PATEGUH ga kejangkau ama otakku… aku kira dulu PATEGUH tu orang gila yang punya fans pada gila… abisnya jawaban ama pertanyaannya ga nyambung… tapi kebetulan, malam ini otakku lagi GILA, jadi omongannya si PATEGUH bisa sedikit dimengerti… (apa gara2 aku dah SARJANAya, jadi otaknya dah di upgrade,, hehe)
Nah, pada episode ini, dua jawaban dari berpuluh-puluh jawaban yang dilontarkan oleh PATEGUH (tentunya setelah mengalami distorsi ingatan dalam otakku) kira-kira berbunyi seperti ini…
“…percayalah pada diri sendiri…”
“jangan takut gagal… jangan lakukan apa yang bisa dilakukan orang lain,,, tetapi lakukanlah apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain,,, karena jika kita melakukan itu,,, gagal maupun berhasil kita akan memperoleh pengalaman… dan itu membuat kita bisa lebih baik dari orang lainnya…”
Setelah mendengar itu, ingatanku langsung terlempar ke beberapa waktu dimana waktu itu aku sedang mengerjakan skripsi…
Jadi ceritanya begini….
Bla…. Blaa…. Blaaa…. Blaaa… blaaaa…..
Singkat cerita,,,
Skripsiku terbengkalai selama lebih kurang 6 bulan.. Target skripsiku juga dikoreksi (baca:diundur) beberapa kali dari yang awalnya lulus februari 2008, menjadi mei 2008, lalu agustus 2008 dan pada akhirnya november 2008..
Pada waktu itu, aku merasa memang aku tidak bisa lulus cepat, karena orang yang paling pintar di jurusan aku juga masih tertaih-tatih mengerjakan skripsinya… (orang yang IPEKHAnya 4 aja masih dibodo2in ama dosen pembimbingnya, apalagi aku anak kemarin sore yang masih bermimpi nilai DHE menjadi A PLUS PLUS… bisa di goblok2in kali ya… hahaha)
Pokoknya selama 6 bulan itu, aku selalu merasa bahwa aku belum siap untuk skripsi.. apalagi temen seperjuanganku,,, yang jelas2 mereka jauh lebih cerdas dibandingkan aku saja masih bingung tujuh kelihling mikirin skripsi... makin aja membuat aku ciut untuk menyentuh skripsiku dengan tema komunikasi anak jalanan (sebuah tema yang masih sangat jarang terangkat di fakultasku…)
Ditambah lagi, disaat2 tertekan dan kehilangan arah seperti itu, mama dengan gencarnya meneror aku disaat aku bangun pagi dengan teleponnya yang menanyakan…
“mas, skripsinya dah ampe mana?”
Pertanyaan yang singkat memang, namun sangat ampuh untuk membuatku panas dingin hingga demam batuk pilek…
Lalu, dengan percaya diri, akhirnya aku memberanikan diri untuk berhadapan dengan skripsiku… disaat teman2 sedang pusing tujuh kehlihling,, aku maju menemui dosen pembimbing… disaat teman2 merasa mentok aku maju terus pantang mundur walaupun ga tau skripsinya aburadul dan bakal di cacimaki ama dosen pembimbing… yang penting tulis semuanya!!! Toh klo salah tinggal di hapus, dan saya dapet ilmu baru,, bisa ngetik 53 jari… (kebayang ga tuh… hahaha)
Namun ternyata, semangat “NUTING TU LUS”ku berbuah hasil, alih2 di goblok2kin ama dosen pembimbing, taunya aku malah bisa nyelesaian skripsiku dengan waktu efektif selama satu setengah bulan!!!
Dari situ aku dapet lima pelajaran berharga bahwa:
1. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sekarang…
2. Jangan takut gagal, karena dengan gagal kamu bisa belajar menjadi lebih baik lagi…
3. Selalu percaya bahwa kamu bisa melakukan hal yang tidak bisa kamu lakukan…
4. Jangan jadikan orang lain jadi tolak ukur kamu… karena tiap orang itu spesial… termasuk diri kamu sendiri!!
5. Berusahalah melakukan yang terbaik, apapun yang km lalukan…
NB: untuk bidadariku tercinta,, aku percaya km pasti bisa lulus bulan MEI 2009… jangan pernah menyerah ya…
beberapa hari yang lalu aku ga sengaja nonton acara MARIO TEGUH – THE GOLDEN WAY di METRO TV. kebetulan topiknya adalah “I can see cleary now”… waktu dulu, aku sempet bingung ama acara ini, karena omongan si PATEGUH ga kejangkau ama otakku… aku kira dulu PATEGUH tu orang gila yang punya fans pada gila… abisnya jawaban ama pertanyaannya ga nyambung… tapi kebetulan, malam ini otakku lagi GILA, jadi omongannya si PATEGUH bisa sedikit dimengerti… (apa gara2 aku dah SARJANAya, jadi otaknya dah di upgrade,, hehe)
Nah, pada episode ini, dua jawaban dari berpuluh-puluh jawaban yang dilontarkan oleh PATEGUH (tentunya setelah mengalami distorsi ingatan dalam otakku) kira-kira berbunyi seperti ini…
“…percayalah pada diri sendiri…”
“jangan takut gagal… jangan lakukan apa yang bisa dilakukan orang lain,,, tetapi lakukanlah apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain,,, karena jika kita melakukan itu,,, gagal maupun berhasil kita akan memperoleh pengalaman… dan itu membuat kita bisa lebih baik dari orang lainnya…”
Setelah mendengar itu, ingatanku langsung terlempar ke beberapa waktu dimana waktu itu aku sedang mengerjakan skripsi…
Jadi ceritanya begini….
Bla…. Blaa…. Blaaa…. Blaaa… blaaaa…..
Singkat cerita,,,
Skripsiku terbengkalai selama lebih kurang 6 bulan.. Target skripsiku juga dikoreksi (baca:diundur) beberapa kali dari yang awalnya lulus februari 2008, menjadi mei 2008, lalu agustus 2008 dan pada akhirnya november 2008..
Pada waktu itu, aku merasa memang aku tidak bisa lulus cepat, karena orang yang paling pintar di jurusan aku juga masih tertaih-tatih mengerjakan skripsinya… (orang yang IPEKHAnya 4 aja masih dibodo2in ama dosen pembimbingnya, apalagi aku anak kemarin sore yang masih bermimpi nilai DHE menjadi A PLUS PLUS… bisa di goblok2in kali ya… hahaha)
Pokoknya selama 6 bulan itu, aku selalu merasa bahwa aku belum siap untuk skripsi.. apalagi temen seperjuanganku,,, yang jelas2 mereka jauh lebih cerdas dibandingkan aku saja masih bingung tujuh kelihling mikirin skripsi... makin aja membuat aku ciut untuk menyentuh skripsiku dengan tema komunikasi anak jalanan (sebuah tema yang masih sangat jarang terangkat di fakultasku…)
Ditambah lagi, disaat2 tertekan dan kehilangan arah seperti itu, mama dengan gencarnya meneror aku disaat aku bangun pagi dengan teleponnya yang menanyakan…
“mas, skripsinya dah ampe mana?”
Pertanyaan yang singkat memang, namun sangat ampuh untuk membuatku panas dingin hingga demam batuk pilek…
Lalu, dengan percaya diri, akhirnya aku memberanikan diri untuk berhadapan dengan skripsiku… disaat teman2 sedang pusing tujuh kehlihling,, aku maju menemui dosen pembimbing… disaat teman2 merasa mentok aku maju terus pantang mundur walaupun ga tau skripsinya aburadul dan bakal di cacimaki ama dosen pembimbing… yang penting tulis semuanya!!! Toh klo salah tinggal di hapus, dan saya dapet ilmu baru,, bisa ngetik 53 jari… (kebayang ga tuh… hahaha)
Namun ternyata, semangat “NUTING TU LUS”ku berbuah hasil, alih2 di goblok2kin ama dosen pembimbing, taunya aku malah bisa nyelesaian skripsiku dengan waktu efektif selama satu setengah bulan!!!
Dari situ aku dapet lima pelajaran berharga bahwa:
1. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sekarang…
2. Jangan takut gagal, karena dengan gagal kamu bisa belajar menjadi lebih baik lagi…
3. Selalu percaya bahwa kamu bisa melakukan hal yang tidak bisa kamu lakukan…
4. Jangan jadikan orang lain jadi tolak ukur kamu… karena tiap orang itu spesial… termasuk diri kamu sendiri!!
5. Berusahalah melakukan yang terbaik, apapun yang km lalukan…
NB: untuk bidadariku tercinta,, aku percaya km pasti bisa lulus bulan MEI 2009… jangan pernah menyerah ya…
Subscribe to:
Posts (Atom)