Info Terkini

jualan pulsa dimana aja

Thursday, August 28, 2008

Sepenggal kisah bersama Anak Jalanan Bag 2

kisah skripsiku berjalan lagi. setelah berkutik dengan beberapa buku dan sumber-sumber di internet untuk melengkapi (baca:merevisi) bab 1 dan 2 akhirnya aku turun kembali ke jalan. turun kembali "membaur" dengan anak jalanan. kali ini aku punya penglaman unik lagi.



seperti yang kita ketahui bahwa anak jalanan umumnya kotor, bau dan terlihat jorok. kita mungkin merasa wajar klo melihat mereka. mereka kekurangan uang untuk membeli pakaian baru atau sekedar mempedulikan penampilan mereka. tapi pernah kepikiran ga klo penampilan mereka rapih dan bersih kita-kira ada orang yang mo ngasih sedekah ga? yups, aku kira kita sepakat untuk menjawab tidak memberikan uang klo penampilan mereka rapih dan bersih. dari situ ada yang pernah menyangka ga klo ternyata (untuk beberapa dari mereka) penampilan mereka sebenarnya diseting sedemikian rupa sehngga seperti layaknya anak jalanan. dan siapa yang mengira bahwa ada segelintir anak jalanan yang jika tidak sedang "bekerja" ia berpenampilan layaknya anak-anak normal pada umumnya?


yups, mereka berinteraksi dan bersikap seperti anak-anak dari kalangan menengah jika diluar "jam kerja" mereka.. bahkan aku bahkan sempet miris ketika mengetahui bahwa ada sebuah keluarga yang mana ayahnya punya mobil bak yang digunakan untuk usaha, ibunya punya warung, namun ketiga anak mereka disuruh untuk menjadi anak jalanan dengan alasan untuk nambah-nambah penghasilan daripada diem dirumah atow main2 ga jelas dengan teman sebayanya.. diperoleh informasi bahwa satu anak mereka seharinya bisa dapet 50ribu dari jalanan (3anak=150rb/hr). klo pendapatannya tetap, bisa2 sebulan ketiga anak itu itu dapet 4,5jt dari kerja di jalanan!! gila! itu 5x upah minimum regional kota jakarta!


aku nulis gini bukan untuk mempengaruhi orang-orang untuk tidak bersimpati kepada anak jalanan (atau malah nyuruh untuk kerja di jalanan saja!). justru dari sini aku mengajak para pembaca sekalian untuk lebih perhatian kepada anak jalanan. caranya bukan dengan memberikan uang kita langsung kepada mereka. tapi caranya bisa dengan menjadi relawan pada LSM pemerhati anak jalanan yang ada di dekat kita, atau jika itu berat, paling tidak salurkanlah dana kepada LSM pemerhati anak jalanan yang paling dekat dengan kita. mungkin klo awalnya kita ingin ngasih uang kepada anak jalanan gara-gara iba kepada mereka, uang itu jangan langsung diberikan kepada mereka, namun kumpulkanlah pada suatu tempat (saku misalnya) kemudian jika nanti pembaca sekalian melewati rumah ibadah maupun LSM sosial serahkan itu kepada mereka. mereka memiliki tanggung jawab untuk menyalurkannya kok. (klo dana itu disalah gunakan NERAKA JAHANAM resikonya! hahaha)


oh ya, kebanyakan anak jalanan sudah terbiasa menjadi seorang pemalas. pemalas dalam artian mereka males bekerja untuk mendapatkan uang. mereka terbiasa dapat uang cepet dengan meminta-minta ketimbang menyalurkan tenaganya untuk endapatkan uang dengan cara yang lebih ”terhormat”. pengetahuan ini aku dapatkan setelah beberapa kali mengamati tingkah laku peminta-minta. pernah beberapa kali ada peminta-minta (baik anak-anak maupun orang dewasa) menghampiriku dengan menengadahkan tangannya tanda minta uang, namun aku tidak memberikannya begitu saja. aku ingin menumbuhkan sikap bahwa untuk mendapatkan "sesuatu yang berharga" itu perlu perjuangan dan pengorbanan. caranya misalnya dengan meminta peminta-minta itu untuk mencuci piring, sapu-sapu teras rumah, atau pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan mudah, namun ternyata mereka menolaknya! mereka langsung pergi padahal jika mereka mau melakukannya pasti aku juga ga segan-segan untuk memberikan uang lebih kepada mereka.


"Keadaan memang mendesak mereka untuk menjadi anak jalanan, kebaikan membuat mereka tetap menjadi anak jalanan."

Thursday, August 21, 2008

Whats Your Personality Type?

ENTP (the originator), thats my personality!

ya setidaknya itu hasil dari 2 kali aku nyobain test di situs test personality

at first aku sempet meragukan hasil dari test yang pertama. tapi setelah beberapa hari kemudian aku coba mengikuti test (lagi), - tentunya dengan mood yang berbeda, eh hasilnya tetep sama. mau ga mau, aku percaya deh ( daripada ngikutin test untuk yang ketiga kalinya, ntar ketaun deh klo aku lagi ga ada kerjaan! hehehe). menurut mereka:

"ENTPs are logical, innovative, curious and downright inventive. They see possibilities for improvement everywhere and possess the ability to understand complex concepts. ENTPs are introspective and carefree nonconformists. They often neglect the more common areas of life while pursuing new solutions. ENTPs can be good conversationalists and exciting company."

ini klo mau tau lebih banyak lagi tentang personality-ku.

mari aku bahas satu persatu (narzis nih ceritanya!)

logic - ya, untuk beberapa situasi aku orangnya emang lebih logis, kecuali klo lagi dalam keadaan terdesak, tertekan, lapar, dan kecapean. emosi biasanya menyelimuti otak dan ragaku klo udah gitu. jadi, ya... begitu lah... hehehe...

Innovative - hmm,, jangan terus langsung ngebayangin klo aku itu orangnya serba "in". barang-barang baru, tingkah laku baru, pernak pernik baru.. justru yang baru-baru "in" tentang aku ya berhasil membuat hape E398 kesayanganku meledak dengan sukses!! hahaha.. mungkin itu salah satu bentuk nyata dari sifat innovative-ku...

Curious - kadang sifat ini sering membuatku mendapat masalah. salah satunya adalah membuat anak orang marah-marah gara-gara aku terlalu banyak nanya... hehehe.. maaf aja ya, udah bawaan dari lahir... hihihi

Downright - hahaha, bukannya mo rendah hati,,, tapi emang ga ada yang bisa dibanggain dari diri sendiri selain muka yang mirip samuel rizal (3 tahun yang lalu), IPK ga kurang dari 3,0 dan sekarang sedang menjalin hubungan dengan seorang perempuan tercantik di dunia! hehehe..

Thursday, August 14, 2008

sepenggal kisah bersama Anak Jalanan Bag 1

siapa sih yang belum pernah melihat anak jalanan? kita bahkan bisa dengan mudah menemuinya ditiap perempatan lampu merah. dan sepertinya sebuah kota besar belum lengkap tanpak kehadiran anak-anak jalanan.

bisa dibilang mereka adalah anak-anak yang terbuang dari persaingan kota besar yang sangat kejam. siapa yang mesti disalahkan atas tindakan mereka turun ke jalan? mencari jawabannya tidak akan semudah membalik tangan.

seperti dikatakan oleh Atwar Bajari dalam blognya bahwa anak jalanan merupakan sebuah subbudaya dari tempat dia berada. Bisa dikatakan bahwa mereka mempuyai kebudayaan tersendiri. cara pandang, bersikap, berpikir, tingkah laku mereka tergolong unik (klo tidak mau dibilang aneh).

anak jalanan sendiri ada banyak macamnya. sepanjang yang aku lihat mereka ada yang bener2 tinggal dijalanan, ada juga yang tinggal dirumah.

bagi yang bener2 tinggal dijalanan, anak tersebut benar-benar hidup di jalanan. ia tidur, makan, dan bersosialiasasi di jalanan. ia tidak punya tempat tinggal. kolong jembatan, pasar, terminal dan bangunan kosong merupakan contoh tempat tinggal mereka. tujuan mereka turun ke jalan adalah untuk mempertahankan hidup.

bagi yang tinggal di rumah, motivasi anak-anak turun ke jalan itu banyak macamnya. ada yang mencari uang untuk nambah uang jajan, ada yang mencari uang untuk bantu orang tuanya, ada juga yang justru cuma untuk bersenang-senang saja.

bagi yang motivasinya untuk nambah uang jajan, biasanya anak-anak ini berkeliaran di jalan sesudah jam pelajaran formal. artinya mereka sekolah seperti layaknya anak-anak pada umumnya. setelah jam pelajaran selesai, mereka lalu mencari uang ke jalan. uang yang diperoleh biasanya digunakan untuk membeli makanan, minuman, atau buat main rental game.

bagi yang motivasinya untuk mebantu orang tuannya, biasanya orang tua anak ini memiliki banyak anak sedangkan penghasilan orang tuanya tidak sebeberapa. untuk menyokong hidup adik-adiknya, ia terpaksa turun ke jalanan membantu orang tuannya.

bagi yang motivasinya untuk bersenang-senang, anak jalanan ini pada dasarnya adalah anak-anak yang terbawa arus sama teman-teman sepermainannya. mereka turun ke jalan hanya untuk bersenang-senang. kurangnya tempat bermain di kota-kota besar memaksa mereka untuk main ke jalan. hasil materi dari jalanan bukanlah hal yang utama bagi mereka. asal bisa tertawa dan senang bersama sudahlah cukup bagi mereka.

Friday, August 1, 2008

Skripsi Time!

31 juli 2008
hari pertama bimbingan.
setelah lebih dari 5 bulan terabaikan akhirnya hari ini skripsiku mulai diperhatikan kembali. Pengerjaan skripsi dengan aga sedikit serius pun mulai aku lakukan kembali. Diawali dengan pertemuan pertamaku dengan dosen pembimbing yang rencana awalnya untuk konsultasi akhirnya harus berakhir dengan tragis. Setelah menunggunya selama lebih dari 6 jam, setelah ketemu dia hanya berkata, "oh kamu mau bimbingan skripsi ya? Taroh aja tulisannya di meja bapak... bapak masih banyak pekerjaan.."

hahaha, cukup singkat padat dan jelas bukan?! tapi setidaknya aku sudah pernah bertemu dengan dosen pembimbingku. small step for great future klo kata orang-orang mah... hehehe...

pertemuannya selanjutnya adalah senin minggu depan! semangat!